Gelar Festival kesenian Gandrung Sewu 2022 yang bertempat di tepi Pantai Boom Kelurahan Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur
Banyuwangi–Radar Bhayangkara Indonesia
Gelar Festival kesenian Gandrung Sewu 2022 yang bertempat di tepi Pantai Boom Kelurahan Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur sabtu sore ( 29/10/2022 ).
Di padati ribuan pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat Banyuwangi serta wisata lokal dan mancanegara yang setia menunggu mulai pagi sampai siang walaupun terik matahari menyengat tidak menyurutkan semangat ribuan pengunjung yang menyaksikan Seni budaya asli leluhur yang diadakan tiap tahun.
Di karenakan akibat pandemic covid-19, Gandrung Sewu sempat tidak digelar pada 2020 lalu. Pada 2021 Gandrung Sewu digelar dengan konsep virtual. Penari memberikan performance dari berbagai tempat secara garing . Tidak hanya di Banyuwangi saja tapi juga di sejumlah kota di Indonesia dan dunia yang ada Ikatan Keluarga Banyuwangi yang terbentuk (Ikawangi).
Untuk tahun 2022, Gandrung Sewu kali ini mengusung tema Sumunare Tlatah Blambangan yang bermakna Kilau Bumi Blambangan.Cerita ini diambil dari Kerajaan Blambangan yang merupakan asal – usul kisah Banyuwangi tempo dulu sebelum menjadi Kabupaten Banyuwangi yang Kala itu, Kerajaan Blambangan dilanda pagebluk atau wabah mematikan pagi sakit malam meninggal dan malam sakit pagi meninggal . Pada waktu itu Sang putri raja yang bernama Dewi Sekardadu, terjangkit sebuah penyakit misterius Tak seorangpun mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu , setelah beberapa saat ada orang yang bernama Syeh Maulana Iskak mengajukan diri untuk ikut sayembara tersebut, dan akhirnya dia berhasil menyembuhkan penyakit Putri Ayu Dewi Sekardadu.Hingga datangnya seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan.
“Tema ini kita angkat sebagai motivasi spirit kebangkitan Banyuwangi usai menghadapi pandemi. Ini sesuai dengan tagline yang dicetuskan oleh Bupati Banyuwangi,” ungkap Kadisbudpar Banyuwangi M Yanuar Bramuda, tema ini menjadi inspirasi Gandrung Sewu tahun 2022 sebagai tonggak kebangkitan usai dilanda pandemi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam pidatonya menyampaikan “Gandrung Sewu diharapkan bisa menjadi momentum untuk membangkitkan Pariwisata Banyuwangi” Dia menambahkan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo, semua warga Indonesia diminta berwisata di dalam negeri, demi menjaga perekonomian bangsa.
Hadir dalam Festival Gandrung Sewu, antara lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN-RB), beserta para Deputi Kementrian PAN-RB, Perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Perwakilan dari Pemprov Jatim, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, jajaran Forkopimda.
Dalam perhelatan festival yang tertata apik yang melibatkan lebih dari seribu penari dari perwakilan sekolah menengah pertama sekabupaten Banyuwangi, yang penuh unsur- unsur religi dan sepiritul membuat ribuan yang hadir terasa terhepnotis dengan aksi dan alunan musik khas Banyuwangi yang membuat bulu kuduk merinding karena kental dengan unsur mistis, ” saya senang dan merasa mendapat kepuasan tersendiri walau pun dalam keadaan berpanas-panasan dan berhimpitan tidak menyurutkan keinginan saya, tidak sia-sia saya datang dari luar kota ke Banyuwangi ” komentar pengunjung yang mengaku dari Jakarta . ( Red TQ )