IPWL LRPPN BI Sinergi Bersama KDS Gitik Dan Tim Ruqyah JRA Banyuwangi Lakukan Giat Rehabilitasi Sosial
BANYUWANGI|Radar Bhayangkara Indonesia,
Lapas Kelas IIA Banyuwangi mengikuti program Rehabilitasi Sosial komunitas dengan menggunakan Metode Ruqyah penyembuhan Kesehatan yang dilakukannya oleh Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (LRPPN- BI) Banyuwangi, dibawah naungan Badan Narkoba Nasional (BNN) dan Kementrian sosial (Kemensos)RI, bersama klinik Pratama dr, Didik Sulastomo (KDS) yang beralamat jl.Ali Sakti No 6 Dusun Sidorejo Desa Gitik Rogojampi dan Tim Ruqyah JRA Banyuwangi pada Sabtu (12/11/22) siang.
Menurut keterangan NS Rudi Purwantoro, S.Kep selaku Meneger IPWL LRPPN BI Banyuwangi menjelaskan, “terkait Rehabilitasi Sosial korban napza dengan layanan komunitas menggunakan metode Ruqyah adalah menghilangkan aura negatif didalam tubuh yg berakibat melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan digantikan aura positif yang membuat hati dan pikiran jernih sehingga menjauhkan diri dari perbuatan dosa serta kembali ke jalan Allah SWT. ” Jelas Rudi Purwanto
Diah fitriyaningsih dari Tim Kesehatan KDS juga sekaligus Divisi kesehatan LRPPN BI Banyuwangi menerangkan,
“Sebenarnya kesehatan itu bukan tidak hanya untuk pengobatan fisik saja, tapi kesehatan mental itu juga perlu jadi dalam hal ini IPWL LPPN memberikan suatu metode alternatif untuk memberikan kesempurnaan atau terapi komplementer sehingga tidak hanya pengobatan ini tidak melalui kesehatan fisik saja tapi juga salah satunya juga kesehatan rohani dan pada waktu itu muncullah ide ruqyah untuk memberikan substansi pengobatan komplementer yang ada di defisi kesehatan IPWL LPPN BI Banyuwangi, ” ujarnya.
Dhanny D. S, SH selaku LP Bimkeswat mengucapkan,
“terima kasih atas partisipasi dan giatnya LRPPN BI Banyuwangi dengan adanya kegiatan ini mudah mudahan rekan-rekan warga binaan bisa mengeluarkan unek uneknya dan melepaskan beban yang ada di benaknya dalam menghadapi pidana di dalam lapas ini, jadi kedepan bisa terus bekerja sama agar beban dari rekan-rekan dan bisa melepaskan dari jeratan kecanduan terhadap narkotika.
Terus berkelanjutan mengigat di masyarakat ini sekarang banyak sekali pengguna narkoba yang terus meningkat sehingga dengan adanya kegiatan ini mudah mudahan agak menurunkan
kalau menghilangkan mungkin berat tapi kalau menurunkan penyebaran dan penyalahgunaan itu bisa berhasil, dalam hal penanggulangan atau penekanan penyebaran narkoba ini. ” Paparnya
Sementara Husam petugas lapas Kelas II A yang mewakili Ka lapas dalam tanggapanya mengatakan,
“Untuk masalah terkait ruqyah kembali dalam proses tatanan ajaran agama islam. Jadi salah satu ruqyah itu memang salah satu pengobatan yang mana itu diperuntukan untuk siapa saja baik tua,muda,perempuan maupun laki-laki, terkait masalah penanganan masalah yang pertama khusunya adalah jin yang kedua terkait masalah penyakit-penyakit dengan terpenting adalah penyakit hati seperti itu. Jadi insyaallah kedepanya mungkin akan lebih baik, intinya warga binaan kedepannya bisa menjadikan warga binaan yang lebih baik lagi sesuai dengan ruqyah tadi karena saya tahu orang NU semua, intinya untuk mengembalikan mereka kepada masyarakat yang lebih baik lagi supaya mengenal ajaran islam ahli sunah waljamaah seperti itu, seperti yang dari ruqyah tadi. Mas Husam sebagai staf untuk mengurusi kerohanian agama islam, “bebernya
Ketua Ruqyah Banyuwangi Ustadz Hermade di saat itu juga menerangkan,
“Sebetulnya ruqyah sendiri itu pengobatanya multifungsi dalam artian semua segala penyakit bisa terobati, jadi salah satu program dari organisasi kami yaitu jir’ah jadi pemasukan metode ruqyah itu dalam penanganan narkoba itu sangat bagus dan sangat efesien sebab itu berhubangannya dengan psikologis segala mental itu masuk semua dalam metode taskiatunafus jadi kami sangat mendukung sekali, ” ungkapnya
Dimas salah warga binaan setelah mengikuti pelaksanaan ruqyah menjelaskan, “badan saya menjadi lebih terasa fresh,plong ya seperti itulah ada sisi manfaatnya dalam diri saya. Ya kalau efeknya saya gak tahu intinya saya yakin itu terjadi dengan sendirinya saya pun juga gak tahu itu sebagian dari penyakit saya atau tidak, intinya setelah itu badan saya menjadi leboh rileks enak lebih enteng lebih fresh , “jelas Dimas salah satu warga binaan