Puskaptis Gelar Aksi Demon Damai di Depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemungkiman Banyuwangi
Banyuwangi|Radar Bhayangkara Indonesia.
Ratusan massa Pusat Kajian Kebijakan Strategis (PUSKAPTIS) mengelar aksi demo damai di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan Dan Permukiman Kabupaten Banyuwangi, mereka memprotes kebijakan pengadaan barang dan jasa dalam proses melalui sistem e-katalog lkpp. Pada Senin 27/02/2023.
“Bahwa sistem pengadaan barang dan jasa sebenarnya sudah komplit diatur dalam PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA, bahwa tujuan pengadaan barang dan jasa adalah untuk menghasilkan barang dan jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, meningkatkan peran serta usaha mikro, kecil menengah, mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan perluasan kesempatan berusaha, “Ujar Direktur Puskaptis Mohamad Amrullah,S.H.M.Hum. kepada Radar Bhayangkara IndonesiaMoh Amrullah, menambahkan
“Bahwa pemilihan pengadaan barang dan jasa bisa dengan Tender, Penunjukan langsung atau pengadaan langsung atau dengan E – Katalog, bisa dipakai mana saja yang bisa efesien dan menghemat uang rakyat.
“Bahwa penerapan E – Katalog Banyuwangi ini sangat terindikasi amburadul, dan syarat nepotisme terkesan dikondisikan, hanya orang – orang Bupati yang mendapatkannya sudah barang tentu dengan adanya imbalan sesuatu,” cetusnya.Moh. Amrulloh mengatakan,.
” Proyek E – Katalog tahun 2022 yang lalu sebesar kurang lebih 54 milyart, kalau itu menggunakan metode tender maka akan menghemat uang rakyat sekitaran sebesar 15 miliart, mengingat rata – rata penawar tender turun diangka 25 persen, serta untuk tahun ini ada semitaran 200 miliart proyek di E – Katalog, berapa uang rakyat yang akan dihemat? Melihat keuangan rakyat agar bisa mengatasi kemiskinan sudah dihamburkan sekitaran 200 miliar hanya untuk Mamin.
“ATK dan perjalanan Dinas? Terus rakyat mau disisakan apa?,” tanya dia.
Tujuannya adalah,
Seharusnya lebih eksekutif dan legislatif biar untuk memiikir lebih jernih lagi, kesimpulannya yaitu, mereka tidak berpikir panjang lebar mengingat tahun politik.
“butuh banyak uang yang dibakar?,” (Apong)