Bertah Sembiring tewas konplik dua kelompok masyarakat.

Bertah Sembiring tewas konplik dua kelompok masyarakat.

Binjai|Radar Bhayangkara Indonesia

Perseteruan antara dua kelompok masyarakat yang berkepanjangan di picu oleh areal pertanian sampai saatini tidak juga kunjung reda,bahkan telah memakan korban meninggal Bertah Sembiring (65) warga kelurahan Bakti Karya Kecamatan Binjai selatan,kronologis kejadian menurut saksi mata Iwan (47) berawal dari saat petani mekar jaya bercocok tanam melakukan penanaman bibit dan pengerokan menggunakan mesin traktor di areal lahan pertanian mereka,secara tiba tiba datang sekelompok orang menggunakan klewang di duga preman kelompok sebelah mendatangi para petani mekar jaya saat itu sedang bekerja.

Di paparkan oleh Iwan kepada Awak Media bahwa karena tidak berimbang beliau dan rekan lainya mengontek rekan mereka untuk balik menyerang,kelompok sebelah yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri ,di proleh keterangan dari beberapa sumber,akibat dari insiden tersebut beberapa masyarakat dari dua kelompok tersebut banyak mengalami luka tembak senapan serta sabetan klewang.

Sementara itu Nurazizah kemanakan dari Bertah Sembiring tak kala memberi keterangan mengatakan ,pamannya meninggal akibat di kejar oleh kelompok beguldah saat bekerja di lahan pertanian miliknya,mereka juga berhasil membakar kereta milik Almarhum Jenis Revo bewarna merah,mendengar kereta miliknya di bakar Almarhum Bertah Sembiring Sok,dan terduduk di dekat sebatang pohon,jelas Nurazizah.

Menurut Nurazizah beliau juga sempat menasehati pamanya tersebut agar tidak memikirkan kereta miliknya yang di bakar,bahkan kugoyang goyang tubuhnya kaku tidak bergerak,kulaporkan hal tersebut kepada kawan petani lain ,oleh mereka pamanku ke mudian di larikan ke rumah sakit menggunakan mobil Ambulan,oleh pihak rumah sakit di proleh keterangan Bertah sudah tidak bernyawa lagi, akibat sesak napas.

Dari kronologis kejadian pertikaian dua kelompok masyarakat tersebut yang sudah berlarut larut dapat di ambil kesimpulan bahwa kurangnya ketegasan pemerintah Kota Binjai dalam menyelesaikan persoalan sengketa lahan pertanian ini,apa lagi saat sekarang mendekati bulan suci Ramadhan ketenangan masyarakat setempat untuk melakukan ibadah jelas akan terganggu,mungkin korban meninggal akibat bacokan atau senapan belum terjadi,tapi korban meninggal akibat insiden ini telah terjadi di duga di kejar kelompok lawan hingga mengalami sesak pernapasan untuk selanjutnya tidak bernapas lagi.sumber berita M.Syafii Binjai

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.