Penanggulangan Bencana Kekeringan Lahan Pertanian Di Wilayah Kecamatan Pebayuran

Penanggulangan Bencana Kekeringan Lahan Pertanian Di Wilayah Kecamatan Pebayuran

Bekasi | Radar Bhayangkara Indonesia

Dansektor 20 Citarum Harum Kolonel Inf Suyitno S. I. P hadiri rapat koordinasi penanggulangan bencana kekeringan lahan pertanian di Kecamatan Pebayuran yang di Laksanakan di Aula Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/09/2023).

Selain Dansektor 20 Citarum Harum, rapat koordinasi juga di hadiri oleh para stakeholder di antaranya Camat Pebayuran, Kapolsek Pebayuran, Danramil 11/Pebayuran, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi (Terwakili), Kepala Dinas Sumberdaya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi (Terwakili), Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bekasi(Terwakili), Direktur Perum Jasa Tirta (PJT) II, BBWS Citarum, Koordinator BPP Kecamatan Pebayuran, POPT Kecamatan Pebayuran, Pengamat Pengairan Wil Lemah Abang – Pebayuran, Para Kepala Desa, Para BPD Kecamatan Pebayuran, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pebayuran, Ketua FPRB Kecamatan Pebayuran dan Para Gabungan Kelompok Tani

Dalam kesempatan itu, Dansektor 20 Citarum Harum Kolonel Inf Suyitno mengatakan, di wilayah khususnya Kecamatan Pebayuran, Cabangbungin dan Muara Gembong, kalau musim hujan kebanjiran kalau musim kemarau kekeringan, maka dari itu perlu di lakukan langkah – langkah yang komprehensif sehingga menciptakan solusi untuk semua , dan itu harus di lakukan secara bersama – sama baik pemerintah maupun semua unsur elemen masyarakat.

“Wilayah Kecamatan Pebayuran K khususnya, Cabangbungin dan Muara Gembong ini, kalau musim hujan kebanjiran kalau musim kemarau kekeringan, maka dari itu harus kita ciptakan solusi untuk mengatasi ini semua secara bersama -sama, jangan saling menyalahkan, ” Jelasnya.

Diapun mengatakan, masih banyak tugas yang harus di kerjakan oleh kita semua, terkait dengan saluran – saluran sungai irigasi yang makin dangkal dan menyempit, yang mana harus di lakukan normalisasi, pengangkatan sendimen, sampah dan eceng gondong yang menyumbat akselerasi air dari hulu ke hilir, sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan sampai ke sawah petani, Pungkasnya.

Perlu di ketahui, kurang lebih sekitar 70 hektar lahan pertanian dari 750 hektar di Desa Karangharja Kecamatan Pebayuran, yang saat ini sangat membutuhkan air untuk menghadapi musim tanam

(Mulis)

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.