Kegiataan Lazisnu Parijatah Wetan Memberikan Sumbangan Sembako Kepada Warga Yang Kurang Mampu
Banyuwangi | Radar Bhayangkara Indonesia
Mengapresiasi kegiatan LAZISNU Parjatah wetan kecamatan Srono Banyuwangi, berupa penasyarufkan 65 paket sembako senilai 6.500.000 rupiah kepada warganya mulai tanggal 21 sampai 23 Desember 2023 dengan tujuan membantu meringankan beban warga menjelang tahun 2024 agar tetep bisa bahagia sama seperti yang warga lain. Acara dilakukan secata dor to dor kerumah para mustahiq, Minggu (29/12/2023).
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh LAZISNU Desa Parijatah Wetan tersebut, Sugianto panggilan Apong Kabiro Radar BI Kabupaten Banyuwangi mengatakan, ” kegiatan ini sangat luar biasa, karena kegiatan ini untuk meringankan beban masyarakat, dan kegiatan ini bisa menjaga persaudaraan sesama umat, menjauhi sikap egois, dan menghargai orang lain, dengan adanya tolong menolong membuat hidup kita terasa damai dan tentram, mudah mudahan dengan bentuk usaha bersama yang dilakukan oleh LAZISNU Parijatah Wetan Allah SWT memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran rezeki Aamiin, “ucap Apong kepada wartawan.
Sementara ketua LAZISNU Ranting parijatah wetan Imam zamroji mengatakan “pertama saya ucapkan terimaksih kepada seluruh Donatur , para pengurus , Kepala desa dan semua pihak yang terlibat dalam agenda kegiatan mulia ini semoga ini menjadi amal sholih kita yang penuh barokah, kita tahu bahwa menjelang tahun baru hampir 90% warga disekitar kita mengungkapkan kebahagiaanya dengan berbagai cara ada yang dengan bakar ikan dan masak masakan, lantas bagaimana dengan saudara kita yang tidak bisa seperti mereka karena ketidakcukupanya, maka kami LAZISNU dan JPZISNU Sehati malakukan tasyaruf kepada 65 penerima menjelang tahun baru.
Masih imam saat ditanya tetkait publikasi di medsos apakah tergoloong pamer..? Ia menjwab dengan tegas Pamer itu berlaku jika itu uang kita sendiri kita bagi sendiri selanjutnya di foto foto dan dishare ke medsos dengan tujuan ingin dipuji. Lha di LAZISNU ini kan uangnya umat atau warga donatur yang diamanatkan atau dipercayakan kepada lembaga untuk ditasyarufkan, ya jadi harus terbuka dengan cara publikasi ke medsos sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada umat dan warga donatur, dengan prinsip dan tujuan keterbukaan kepada publik, saya kira orang harus ngerti bedanya Keterbukaan dengan pencitraan atau pamer, Insyaallah kedepan kita akan gandeng beberapa media sebagai sarana publikasi kegiatan ini. Pungkasya.(Apong)