Kisah Sedih Tegar Alfarizi dan Respon Cepat Sang Pejuang Duafa
Sumut,
Radar Bhayangkara Indonesia.com|Tegar Alfarizi, bocah 13 tahun yang lahir dari keluarga tidak mampu dari pasangan Zulkifli dan Agustina warga Jalan Amal Dusun 7 Desa Suka Jaya, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
Tegar diketahui mengalami sakit tumor abdomen, anemia dan trombositopen yang dideritanya lebih dari satu tahun.
Dalam keinginannya untuk menyembuhkan putranya, pihak keluarga Alfarizi sudah berusaha sekuat tenaga dan bersama aparatur desa serta KSJ yang mendapat isyarat langsung dari sang pejuang duafa, Tegar harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
Namun karena keterbatasan biaya dan tidak memiliki BPJS, orang tua Tegar Alfarizi harus melambat soal perujukannya ke rumah sakit daerah.
Walau aparatur desa telah membujuk harus segera dirujuk ke rumah sakit, namun keluarga masih berfikir seandainya dikenakan biaya kemana mereka harus mencarinya.
Oleh karena itu, sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis SH MH yang mengetahui kejadian ini melalui tim Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) wilayah Tanjung Tiram, merespon cepat dan mengisyaratkan agar Tegar Alfarizi segera dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan intensif dan akan menanggung biaya serta bersama aparatur desa setempat membuatkan BPJS untuk Tegar Alfarizi.
Sejak, 1 Januari 2023 Tim KSJ yang bekerjasama dengan Kepala Desa Suka Jaya telah membawa Tegar Alfarizi ke Rumah Sakit Daerah di Kabupaten Batubara hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Namun naas, di tengah perjalanan pada Jumat (6/1/2023) tepatnya di Jalan Tol Tebing Tinggi menuju Medan, nyawa Tegar Alfarizi tidak tertolong karena kondisinya sangat lemah hingga ambulan harus kembali ke rumah almarhum untuk segera dimakamkan.
Sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis SH MH yang mendengar kabar duka ini mengatakan kita sudah berusaha namun takdir yang menentukan.
“Almarhum Tegar Alfarzi hanya sebagai simbol atas kita yang tidak memiliki rezeki yang berlebih. Saya berharap jangan adalagi saudara-saudara kita yang mengalami nasib yang sama,” kata Ikhwan.
“Kami dari Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) ingin menyampaikan marilah kita saling peduli terhadap kaum yang kekurangan dan jangan biarkan mereka menangis hanya karena tidak sanggup membawa anaknya yang sakit untuk berobat,” ujar Ikhwan.
“Kita yang lebih mampu bisa saling membantu walau bukan materi, namun pemikiran dan tenaga juga bisa. Ayo sama-sama kita bisa saling peduli untuk menolong orang yang kurang mampu dan bersedekahlah dengan apa yang kita anggap bisa bermanfaat untuk orang lain,” ungkap pejuang duafa ini.RADAR