Kesejahteraan Guru Mengaji Tidak Menentu, Raden Hamzaiya Dirikan Komunitas Komunikasi Guru Mengaji
Cirebon | Radar Bhayangkara Indonesia
Keberadaan guru mengaji kerap menjadi pandangan setengah mata dalam kehidupan sosial masyarakat, keberadaan kerap tidak diperhitungkan walaupun peran serta nya dalam kegiatan keagamaan sangatlah besar.
Guru mengaji merupakan profesi mulia, tugas utama nya adalah memberikan pengajaran nilai keagamaan pada anak anak khususnya pendidikan baca tulis al-quraan.
Biasanya kegiatan belajar mengajar dilakukan di mushola, di masjid, ataupun ditempat-tempat umum bahkan tidak sedikit menggunakan tempat pribadinya yang disulap menjadi langgar kecil.
Keberadaan nya sangatlah memprihatinkan terutama dalam pendapatan finansial, guru mengaji berbeda dengan guru formal pada pendidikan pendidikan formal sekolah lainnya.
Mereka tidak tercatat di kementrian dan dinas manapun baik di dinas pendidikan maupun kementrian agama.
Tujuan mereka tulus hanya ingin menyebarkan ilmu terutama tentang baca tulis al-quraan.
Bayaran atapun gaji yang mereka Terima pun tidak besar, bahkan lebih kecil dari guru honorer. Mereka mengajar tidak dihitung dan dibayar dari jam waktu mengajar mereka tapi mereka dibayar berdasarkan keikhlasan dari pada orang tua peserta didik.
Keprihatinan atas kesejahteraan para tenaga guru mengaji inilah Raden Hamzaiya berusaha mendirikan Komunikasi Komunikasi Guru Mengaji Cirebon Timur.
Tujuannya satu, bersama sama mengapresiasi dan menjujung tinggi kesejahteraan mereka berdasarkan jasa jasa yang tidak terkira itu.
Saya prihatin, pendapatan mereka kan dibawah gaji guru honorer, tidak ada instansi ataupun lembaga pemerintah yang menaungi keberadaan mereka. Kita berharap semoga dengan adanya forum komunitas ini bisa bersama sama menyamakan satu visi dan misi dan dapat melindungi mereka terutama memberikan apresiasi dan manfaat tambahan kesejahteraan bagi mereka tutup nya.
Dirinya mengakui, bahwa hal ini segera dilakukan demi kemaslahatan bersama. Tugas mereka mulia, tulus dan mulia. Mereka menjadi ujung tombak para generasi muda mengenal agama sejak dini dan saat ini mereka memerlukan forum untuk menanungi keberadaan mereka tutup nya.