Divisi Humas LRPPN -BI Banyuwangi: Program Bina Usaha LRPPN-BI Banyuwangi Jadi Model Aftercare Mantan Pecandu

Divisi Humas LRPPN -BI Banyuwangi: Program Bina Usaha LRPPN-BI Banyuwangi Jadi Model Aftercare Mantan Pecandu

BANYUWANGI,Radar BI-Program bina usaha kreatif yang diluncurkan IPWL LRPPN-BI Banyuwangi bukan sekadar pelatihan keterampilan, melainkan bagian dari skema aftercare, yakni program pendampingan berkelanjutan bagi mantan pecandu narkoba. Tujuan utamanya adalah memastikan para residen benar-benar siap kembali ke masyarakat, sekaligus mencegah terjadinya kekambuhan (relapse) pascapemulihan.

Aftercare menjadi fase penting setelah proses rehabilitasi medis dan psikososial selesai. Dalam praktiknya, program ini mencakup konseling lanjutan, terapi pendukung, kelompok dukungan sebaya, hingga pelatihan keterampilan hidup dan wirausaha, seperti yang tengah dikembangkan di Banyuwangi.

“Melalui program ini, kami ingin para mantan residen tetap memiliki kontrol diri, stabilitas emosional, dan arah hidup yang jelas. Kemandirian ekonomi menjadi salah satu kuncinya,” ujar Kadiv Humas LRPPN-BI Banyuwangi,tersebut

Tujuan program aftercare ini antara lain,yakni meningkatkan produktivitas dan integrasi sosial, agar para mantan pecandu mampu berkontribusi di lingkungan sekitar.

Mencegah relapse, yaitu kekambuhan dalam penggunaan narkoba akibat tekanan, lingkungan buruk, atau minimnya dukungan.

Menjaga kesadaran diri dan kestabilan emosi, melalui rutinitas yang positif dan relasi yang sehat.

Membantu mengatasi godaan dan masalah sehari-hari, seperti stigma sosial, konflik keluarga, atau kesulitan ekonomi.

Menurut Agus Dwi Hariyanto, SH, MH, Kepala Divisi Hukum dan Humas LRPPN-BI Banyuwangi, aftercare menjadi pondasi penting dalam memastikan proses rehabilitasi berjalan utuh. “Tanpa pendampingan pascarehab, risiko mereka kembali terjerumus sangat tinggi. Maka kami ingin mereka keluar dari sini dengan bekal nyata,” ujarnya.

Dengan menggabungkan pendekatan psikologis dan ekonomis, program bina usaha ini diharapkan menjadi model pemulihan berkelanjutan yang bisa direplikasi di wilayah lain. “Mereka tidak hanya pulih, tapi bangkit sebagai pribadi yang kuat dan mandiri,” pungkas Mas Harry, pria yang berlatarbelakang pendidikan jurnalis menutup statemennya.@Apong

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *