Istighosah untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Bersama Abuya Muhtadi di Labuan, Pandeglang Banten

Istighosah untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Bersama Abuya Muhtadi di Labuan, Pandeglang Banten

Pandeglang Banten | Radar Bhayangkara Indonesia

Ratusan warga berkumpul untuk berdoa bersama dalam acara Istighosah di Saung Sohang, Sukahati, Labuan, Pandeglang, Banten, pada Minggu sore, 18 Agustus 2024, pukul 16.00 WIB. Dengan khusyuk, para peserta memohon agar Indonesia senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Acara dimulai dengan sambutan, dilanjutkan dengan doa-doa dan dzikir bersama. Setelah itu, tausiyah disampaikan, dan acara ditutup dengan pembacaan salawat. Sambil duduk lesehan, para peserta tampak khusyuk dalam melafalkan doa dan dzikir.

Kegiatan ini mengusung tema “Istighosah Kebangsaan untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Republik Indonesia”. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Abuya Muhtadi, pembina MP 31; KH. Ahmad Rafiudin, Ketua MP 3 I Banten sekaligus pengasuh Ponpes Nurul Falah, Lebak, Banten; KH. Khozinatul Asror (Pengurus PWNU Banten); KH. Hasan Baden (Ketua DPP M3CB); Dr. KH. Enci Zarkasi, Ketua PCNU Pandeglang; KH. Zamzami Yusuf, Ketua MUI Pandeglang; Yayat Supriatna, Ketua PJBN Pandeglang; KH. Aaz Zazri, Ketua MUI Labuan; Ustadzah Dina Mariana, Ketua Muslimat NU Pandeglang; dan Ustadzah Hj. Neneng, Ketua Fatayat NU Pandeglang. Hadir pula sejumlah ulama, tamu undangan, serta masyarakat umum.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memohon kepada Allah SWT agar Indonesia senantiasa dilindungi dari segala musibah, termasuk bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

Abuya Muhtadi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa berbagai musibah yang terjadi di Indonesia merupakan duka bersama seluruh rakyat di Tanah Air.

“Indonesia adalah satu kesatuan. Jika satu bagian tubuh sakit, maka semua akan sakit. Begitu juga jika ada satu daerah yang terkena musibah, maka daerah lain turut berduka,” ujarnya.

Abuya juga menegaskan bahwa musibah bisa merupakan hukuman dari Allah atas kesalahan dan kelalaian umat manusia. Namun, musibah juga bisa menjadi ujian dari Allah untuk meninggikan derajat orang-orang mukmin yang sabar.

“Kita harus selalu bersatu dan berdoa bersama. Semoga musibah ini berlalu setelah kita beristighfar dan Allah mengangkat derajat NKRI,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu ulama yang hadir juga mengingatkan pentingnya memperkuat iman dan takwa dalam menghadapi cobaan.

“Insya Allah cobaan dari Allah kepada kita akan segera berakhir. Kita harus mengevaluasi diri dan meningkatkan iman serta takwa kita kepada Allah,” pungkasnya.

(Mulis)

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.