Minim Perhatian Pemprov Sumbar, Kelok 44 Malang Nasibmu Kini

Minim Perhatian Pemprov Sumbar, Kelok 44 Malang Nasibmu Kini

Sumatera Barat|Radar Bhayangkara Indonesia

Siapa yang tak kenal Kelok 44? Bahkan mereka yang belum pernah melintasi jalan terjal dan ekstrim sepanjang 8 km diatas Danau Maninjau, dilingkari dengan kelok patah sebanyak 44 kelok dengan sudut 45° – 60°, terletak di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, pun mengetahuinya walau hanya mendengar dari cerita, literasi dan mungkin saja dari lagu “Kelok 44” yang dipopulerkan oleh artis legendaris minang Elly Kasim.

Alih-alih menyikapi tuntutan pengembangan dan kelestarian atas hajat masyarakat pada Kelok 44, jalan disepanjang Kelok 44 yang terjal dan ekstrim minim perhatian Pemprov Sumbar sehingga kondisinya semakin berbahaya bagi pengendara yang melintasinya.

Pemprov Sumbar seolah tidak memahami arti penting dari Kelok 44 bagi masyarakatnya. Kondisi jalan rusak dan berlubang tidak diperhatikan dan sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jalan kelok 44 bak jalan tak bertuan.

Diketahui bersama Kelok 44 merupakan aset strategis yang dimiliki Sumatera Barat. Fasilitas umum infrastruktur jalan Kelok 44, seharusnya mempermudah aksesbilitas manusia dan logistik berbagai kebutuhan masyarakat atas sandang, pangan, papan, obat-obatan dan lainnya, sebagai urat nadi perekonomian bagian cita-cita Pemprov Sumbar yang katanya ingin mensejahterakan masyarakatnya, namun realitanya Pemprov Sumbar tidak memperhatikan kondisi jalan tersebut. Bagaimana mungkin?

Sudah jelas juga bahwa, Kelok 44 adalah salah satu tujuan utama wisata di Sumatera Barat, selain sebagai jalan perlintasan Kelok 44 menyajikan panorama Danau Maninjau yang eksotik, pemandangan persawahan yang bertingkat-tingkat (Terasering) dan kesejukan alam jelas membantu mereka yang ingin merefresing dirinya.

Apakah Pemprov Sumbar tidak memahami kepariwisataan bisa berdampak langsung kepada peningkatan ekonomi masyarakat? Lalu mengapa Pemprov Sumbar di Tahun 2023 ini mencanangkan program Ayo Berkunjung Ke Sumatera Barat melalui “Visit Beautifull West Sumatera?”

Pengamatan dan penggambaran yang dilakukan Tim Investigasi Media Radar Bhayangkara Indonesia (RBI), kondisi jalan rusak dan banyak lubang, jelas membahayakan pengguna jalan, rawan kecelakaan. Parahnya lagi hampir disetiap kelok yang curam dan terjal terdapat lubang, kondisi ini tentunya sangat merugikan pengguna jalan yang melintasi Kelok 44. Pengendara wajib ekstra hati-hati.

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Provinsi Sumatera Barat, Erasukma Munaf, melalui pesan singkat WhatsApp di nomor 08228338xxxx, saat dihubungi secara tidak langsung kepada Tim Investigasi RBI meminta untuk tidak mempublikasi kondisi rusaknya ruas jalan Padang Lua – Manggopoh (termasuk jalan rusak di Kelok 44).

“tema yang diangkat masak jalan rusak,… kalau kondisi sekarang, apa yang akan kita banggakan????? “, ucap Erasukma Munaf.

Pernyataan Kadis BMCKTR tersebut mencerminkan ketidakpahaman akan tupoksi media sebagai kontrol sosial, padahal, hal-hal negatif terkait kewenangan Pemprov Sumbar yang disampaikan media merupakan kritik kepada Pemprov Sumbar untuk bisa berbenah, dan mencari solusi agar kelemahan mereka bisa disikapi. Apalagi kalau hal yang berkaitan dengan buruknya infrastruktur jalan yang merupakan fasilitas umum menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sementara itu, kepala bidang Binamarga Dinas BMCKTR Sumbar, Adratus, beberapa waktu yang lalu melalui telepon selular dinomor 08126731xxx milik Kepala UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah III Dinas BMCKTR Sumbar menyampaikan kepada Tim Investigasi RBI, kembali meminta penundaan ekspose buruknya ruas jalan yang berada di wilayah Kabupaten Agam tersebut.

“Kita lagi hot-hotnya ini untuk mengusulkan Dana Inpres, kita usulkan ke Mendagri,… jadi benar-benar lagi berjuang nih pak, jadi bapak sabar dulu, kalau datanya (jalan rusak) diekspos, repot kita nanti”, ujar Adratus kepada Tim Investigasi RBI.

Dilain pihak, masyarakat pemanfaat jalan di Kelok 44 maupun beberapa warga yang membuka usaha disekitar Kelok 44, sangat kecewa dengan buruknya kondisi infrastruktur jalan di Kelok 44 yang terkenal itu, kondisinya sudah bertahun-tahun namun perhatian Pemprov Sumbar sangatlah minim.

Masyarakat berharap Pemprov Sumbar segera mengambil langkah cepat, hingga masyarakat tidak diresahkan dengan kondisi jalan “seribu lubang” di Kelok 44.

Kelok 44 ku sayang Kelok 44 ku malang!

Radar Bhayangkara Indonesia

Investigasi

 

 

 

 

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.