Sang Pejuang Duafa Beri Kursi Roda kepada Pasutri Penderita Lumpuh
Batubara |Radar Bhayangkara Indonesia
Muliayadi (48) dan Nurasyah (48) warga Jalan Pantai Bunga, Kecamatan Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara.
Pasangan suami istri (Pasutri) ini lumpuh hingga membuat sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis SH MH hadir dan membantu kursi roda kepada pasutri ini, Kamis (23/2/2023).
Diketahui, Nurasyah mengalami kelumpuhan lebih dulu karena mengidap penyakit pengapuran tulang belakang dan sang suami mengalami lumpuh sudah berjalan lima bulan.
Musibah yang dialami pasutri ini membuat tergugah hati sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis SH MH untuk segera melihat dan membantu dengan memberikan dua buah kursi roda agar memberi motivasi semangat kepada Mulyadi dan istrinya.
Saat dikonfirmasi, Mulyadi mengatakan ini bukan kejadian biasa. Namun adanya masalah dari yang tidak biasa yang berbeda yang dialami pasutri ini.
“Ini berawal dari delapan tahun lalu saat ia dan istri memiliki kios dan berdagang di depan rumahnya. Kemungkinan hal ini menjadi persaingan yang tidak sehat hingga kejadian ini menimpa istrinyaz Nurasiah yang 5 tahun lalu mengalami kelumpuhan yang divonis dokter menjadi penyakit pengapuran sumsum tulang belakang,” katanya.
Namun hal tersebut menjadi keanehan kembali saat ini dengan penyakit yang sama seakan menjadi penyakit keturunan.
“Saya juga mengalami penyakit yang sama, sedangkan harusnya itu menjadi penyakit yang berasal dari keturunan dan sedarah. Kalau bedasarkan salah makanan kami pasti akan mengidap penyakit tersebut dengan waktu yang hampir bersamaan, namun kami mengalami ini dengan waktu yang cukup terbilang lama hingga 5 tahun,” ujarnya.
“Saya menduga ada hal ghoib yang kami alami dari keluarga kami ini. Namun semua saya kembalikan dan saya pasrahkan kepada Allah SWT semoga kami bisa kembali normal seperti sedia kala,” ungkap Mulyadi.
Sementara itu, sang pejuang duafa, H Ikhwan Lubis SH MH merasa prihatin dan iba kepada Mulyadi dan istrinya.
“Anaknya yang masih sekolah harus menjadi perhatian. Sedangkan kedua orang tuanya lumpuh dan tidak bisa menafkahi lagi dan usaha kios juga sudah tutup sekarang dan siapa yang mau memperhatikan keluarga ini lagi kalau bukan kita yang harus terus peduli,” kata Ikhwan.
“Saya bersama Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) wilayah Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara merasa prihatin. Dan kami hanya bisa membantu sebisanya memberikan kursi roda dan sedikit upaya meringankan beban yang diderita keluarga Mulyadi. Saya berharap ini semua bisa kembali dengan normal seperti dahulu keluarga ini bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya,” tandas sang pejuang duafa