Sekolahan SMKN 1 Negri Bojong Gede Bogor Diduga lakukan Punggutan Liar
Bogor|Radar Bhayangkara Indonesia
Pada tanggal (10/ Februari /2023) awak media telah dapat informasi dari orang tua Siswa soal di sekolah SMKN 1. Orang tua wali tersebut tidak mau menyebutkan namanya. Diduga adanya Pungutan liar (Pungli) dari pihak sekolah tersebut.
Para orangtuanya murid sangat merasa keberatan adanya pungutan liar, di luar dugaan Dari mulai biaya masuk sekolah hingga Rp. 6.000.000,- di tambah harus bayar uang gedung Rp.4.500.000,- harus bayar juga uang PKL Rp.600.000,- harus bayar juga uang jalan – jalan ke Jogja Rp.750.000,-di kalikan sebanyak 1500 Siswa.
Awak media setelah mendapat informasi ini, diduga adanya pungli saat awak media hendak menemui kepala Sekolah SMKN 1 Negri Bojong Gede, Kabupaten Bogor provinsi Jawa barat. hanya untuk minta konfirmasi terkait adanya kejanggalan dugaan pungli.
Ketika awak media hendak mengkonfirmasi, hanya bisa bertemu salah satu scurity yang tak mau di sebutkan namanya, untuk meminta izin bertemu dengan kepala sekolah itu. Menurut security tersebut, kepala sekolah sedang ada acara di luar. Katanya.
“Awak media bertanya terus, kami mau konfirmasi dengan siapa,”Ucapan awak media.
Menurut security saya minta no WA, setelah kepala sekolah ada di kantor, entar saya informasikan sekaligus saya mau konfirmasi dulu Kepada kepala sekolah.
Pada tanggal 13 Februari 2023 ,awak media meninformasikan kembali kepada security melalui WA Telecomfren.
Kembali menurut keteranganya scurity, bapak kepala sekolahnya belum ada ditempat, mungkin masih ada kegiatan di luar. ujarnya.
Terus Awak media menunggu informasi dari pihak sekolah, maupu dari pihak security .
Hingga sampai saat ini, pada Kamis 16 Maret 2023 belum juga mendapatkan jawaban dari pihak Sekolah tersebut.
Untuk itu, Awak media sebagai kontrol sosial sudah menjalankan tugas sesuai kode etik jurnalistik. Demi untuk masyarakat yang setiap adanya keluhan, apalagi terkait dunia pendidikan untuk generasi penerus bangsa Indonesia.
Tetapi kali ini ,kenapa setiap kami sebagai Awak Media untuk menemui dan meminta hak jawab sangat begitu sulit. Padahal kami meminta ingin bertemu dengan kepala sekolah SMKN 1 sebagai penanggungjawab. Dan tentunya ini sangat menyepelekan secara lisan. Otomatis terpaksa kamu menyampaikan secara tulisan melalui berita.
(Eric/Maulana & Rekan Team Media)