SILATURAHMI DAN DISKUSI DIREKTORAT RSKBK BERSAMA IPWL SE-SUMATERA UTARA: PENGUATAN SDM DAN REVITALISASI DIREKTORAT NAPZA

SILATURAHMI DAN DISKUSI DIREKTORAT RSKBK BERSAMA IPWL SE-SUMATERA UTARA: PENGUATAN SDM DAN REVITALISASI DIREKTORAT NAPZA

MEDAN, Radar BI – Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Bencana Kedaruratan (RSKBK) Kementerian Sosial menggelar silaturahmi dan diskusi bersama dengan berbagai pimpinan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) se-Sumatera Utara. Acara ini berlangsung di lokasi IPWL Mari Indonesia Bersinar

Turut hadir dalam acara ini Direktur RSKBK, Rachmat Koesnadi, yang didampingi oleh Lengeng Setiawan dari Sentra Insyaf Kementerian Sosial serta Teguh dari Balai Bahagia Medan. Acara ini juga dihadiri oleh 20 pimpinan IPWL dari berbagai panti rehabilitasi narkoba di Sumatera Utara.

Acara dibuka dengan kata sambutan dari pimpinan IPWL Mari Indonesia Bersinar, Johanes Siregar, yang menegaskan pentingnya koordinasi antara IPWL dan Kementerian Sosial untuk meningkatkan efektivitas program rehabilitasi narkoba.

“Kami sangat mengapresiasi pertemuan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan program rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan narkoba. Harapan kami, IPWL di Sumatera Utara dapat terus mendapatkan dukungan dari Kementerian Sosial, baik dalam aspek regulasi, pendanaan, maupun penguatan SDM,” ujar Johanes.

Diskusi yang dipandu oleh moderator Zulkarnain dari Sibolangit Center ini juga menghadirkan doa pembuka oleh H. Dika Novandrt, S.H., selaku pimpinan IPWL LRPPN Bhayangkara Indonesia, serta dipandu oleh MC Taufik CHT CI dari LRPPN Bhayangkara Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Direktur RSKBK, Rachmat Koesnadi, menyampaikan bahwa Kementerian Sosial terus berupaya memperkuat layanan rehabilitasi sosial dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk IPWL yang berperan langsung dalam penanganan korban penyalahgunaan narkoba.

“Kami memahami tantangan yang dihadapi oleh IPWL, khususnya dalam hal penguatan SDM dan kesinambungan layanan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membangun kembali Direktorat NAPZA yang sudah vakum sekitar empat tahun. Ini adalah langkah awal agar rehabilitasi sosial semakin terstruktur dan berjalan lebih efektif,” ujar Rachmat Koesnadi dalam sambutannya.

Diskusi ini membahas beberapa isu penting, di antaranya:

Revitalisasi Direktorat NAPZA

Para peserta membahas rencana pembentukan kembali Direktorat NAPZA yang telah vakum selama kurang lebih empat tahun. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai statusnya, sehingga diperlukan upaya untuk mengaktifkannya kembali guna memperkuat layanan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan narkoba.

Dukungan SDM dari Kementerian Sosial

Kementerian Sosial menyatakan komitmennya untuk kembali mendukung layanan rehabilitasi di IPWL dengan mengirimkan SDM profesional yang akan melakukan kunjungan ke panti rehabilitasi, setidaknya satu hingga dua kali dalam setahun. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi dan memastikan efektivitas program pemulihan bagi para korban penyalahgunaan narkoba.

Penguatan SDM di IPWL

Para peserta juga menyoroti pentingnya penguatan SDM di IPWL agar layanan rehabilitasi semakin optimal. Pelatihan dan pendampingan dari Kementerian Sosial diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga rehabilitasi sehingga mereka mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para korban penyalahgunaan narkoba.

Acara ini menjadi momentum penting bagi IPWL se-Sumatera Utara untuk memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Sosial dalam meningkatkan layanan rehabilitasi sosial. Diharapkan, hasil diskusi ini dapat segera ditindaklanjuti guna menciptakan sistem rehabilitasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

RADAR NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *