Trauma Healing Bagi Anak-anak Terdampak Gempa Cianjur Jawa Barat
Jawa Barat
Cianjur | Radar Bhayangkara Indonesia.com Direktur Utama PT.Radar Bhayangkara Indonesia H. Dhika Novandry, SH bersama Pimpinan Umum Media Radar Bhayangkara Indonesia M Taufik Cht didampingi Direktur Investigasi, Direktur Penelitian Dan Pengembangan Yudhi Ahmad Pamuji dan Kabiro Kabupaten Cianjur Chaerul As’ari, S.Pd.I melakukan kegiatan Trauma Healing kepada masyarakat serta anak-anak korban gempa Cianjur yang bekerjasama dengan DPC BPPKB Kabupaten cianjur, JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) diDesa cibadak kecamatan sukaresmi Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada hari Senin (12/12/2022)
Kedatangan rombongan PT. Radar Bhayangkara Indonesia itu transit di Sekretariat DPC Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (DPC BPPKB Banten) Cianjur di komplek Perumahan Green Apple Garden Cipanas Puncak yang disambut oleh Ketua BPPKB Banten Yoga dimana BPPKB Banten Berkolaburasi dengan PT Radar Bhayangkara Indonesia terkait kegiataan untuk meringankan beban bagi korban gempa cianjur jawa barat ujar Yoga
“Sekitar jam 10.30 WIB team tiba di lokasi terdampak bencana Kampung Babakan Bandung Desa Cibadak Kabupaten Cianjur, bertempat di sebuah lapangan yang cukup luas, sekitar 100 warga terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu terdampak gempa berkumpul, Agus Ketua RW 10 Desa Cibadak menyambut dan sekaligus membuka acara, selanjutnya sambutan dari Direktur Utama PT. Radar Bhayangkara Indonesia H. Dika Novandry SH,
“Kami datang kali ini dengan dua agenda kegiatan, pertama trauma healing yang kedua kami membawa team pengobatan alternatife, barangkali ada ibu-ibu yang memiliki penyakit stroke, jantung dan penyakit lainnya bisa langsung berobat dan berkonsultasi tanpa dipungut biaya.” Terang H Dhika dalam sambutannya.
Lalu trauma healing dimulai, dipandu oleh Pimpinan Umum Media Radar Bhayangkara Indonesia M Taufik melalui kegiataan Hypnosis bagaimana dampak gempa yang membuat trauma baik orang tua dan anak anak yang selalui di hantui oleh rasa ketakutan,cemas dan lainnya,melalui Hypnosis kami memberikan edukasi gambaran serta pikiran untuk kembali semangat serta bermain dengan anak untuk membuka kan pikrian agar sedikit rasa trauma itu menghilang ujar Taufik
Menurut Yanti Pengurus PKK Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur saat diwawancara oleh wartawan RBI, menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga karena selain korban materi juga trauma yang dihadapi warga terdampak pasca gempa.
“Dengan adanya trauma healing apalagi pengobatan alternatif dari pakarnya, membuat beban kami terobati, terimakasih kami ucapkan kepada PT Radar Bhayangkara Indonesia yang telah membantu kami.” Ujar Yanti
Meski hujan tampak antusiasme masyarakat dalam kegiataan trauma healing tidak surut, sebagian warga ada yang langsung menuju tenda pengobatan.
Sementara itu, Pudin (55 tahun) salah satu warga penderita stroke mengatakan dirinya merasakan kesehatannya lebih baik.
“Tadi kata abah, setelah saya diperiksa dan disuruh semacam olahraga kecil untuk dideteksi jenis penyakit dan berat ringannya kondisi kemudian diberi minuman, alhamdulillah badan terasa lebih ringan.” Ujar Pudin
Di sesi akhir acara Direktur Utama PT.Radar Bhayangkara Indonesia. melakukan tanya jawab dengan seorang guru yang terdampak gempa, ketika ditanyakan kronologis saat terjadi gempa, Yani menyatakan bahwa dirinya saat itu sedang mengajar dan ketika gempa terjadi semua siswa panik dan bangunan sekolah retak-retak sehingga proses belajar mengajar dilakukan di lapangan hingga hari ini.
“Hari ini adalah hari ke empat belas kita berkegiatan, selain di sini di Desa Cibadak selanjutnya kami akan ke daerah lain, yakni Desa Cugenang yg watga terdampaknya 80 persen karena lokasinya di pusat gempa Cianjur, kita berharap trauma healing ini bisa membantu masyarakat terdampak, biasanya bantuan itu berupa sandang, pangan dan kebutuhan pokok lainnya, dengan upaya trauman healing ini kita berharap warga terdampak yang selama ini trauma tinggal di rumah, bisa kita bantu agar lebih rileks, lebih nyaman dengan upaya penghilangan traumatik.” Pungkas Dika.